Kamis, 10 Februari 2022

 

LAPORAN AKSI NYATA

MODUL 1.2

PERAN DAN NILAI GURU PENGGERAK


IMPLEMENTASI PERAN DAN NILAI GURU PENGGERAK

DALAM MEWUJUDKAN PROFIL PELAJAR PANCASILA


A.    Latar Belakang Masalah

Pelaksanaan pendidikan di Indonesia tidak terlepas dari tujuan pendidikan nasional yang sudah dirumuskan berdasarkan Pancasila dan undang-undang dasar 1945. Tujuan pendidikan nasional dalam pasal 3 Undang-undang No. 20 Tahun 2003 adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Peran guru sangatlah penting dalam menujudkan tujuan pendidikan nasional. Salah satu tujuan pendidikan yang sedang diangkat saat ini adalah profil pelajar Pancasila. Pelajar Pancasila adalah Pelajar Pancasila adalah pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, dengan enam ciri utama: beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif, sebagaimana tertuang dalam dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2020-2024.

Tujuan pendidikan nasional dan profil pelajar Pancasila tidak akan terwujud tanpa keberadaan guru yang menjalankan peran dan nilai-nilai dalam mendidik generasi penerus bangsa. Melalui program guru penggerak, pemerintah lebih menanamkan akan peran serta nilai-nilai guru penggerak dalam mewujudkan profil pelajar Pancasila. Terdapat 5 butir peran dan nilai dari seorang Guru Penggerak (Modul 1.2 Nilai dan Peran Guru Penggerak) yaitu sebagai berikut:

Gambar 1. Peran dan Nilai Guru Penggerak

(Dokumen pribadi)


1.      Menjadi Pemimpin Pembelajaran

Menjadi pemimpin pembelajaran yang mendorong wellbeing ekosistem pendidikan sekolah. Mari kita lihat terlebih dahulu kata pemimpin pembelajaran. Pemimpin Pembelajaran berarti seorang Guru Penggerak menjadi seorang pemimpin yang menitikberatkan pada komponen yang terkait erat dengan pembelajaran, seperti kurikulum, proses belajar mengajar, asesmen, pengembangan guru serta komunitas sekolah, dll. Pemimpin pembelajaran yang mendorong wellbeing berpihak pada murid. Jadi seorang Guru Penggerak diharapkan mampu berperan sebagai pemimpin yang berorientasi pada murid, dengan mendukung tumbuh-kembang murid.

 

2.      Menggerakkan Komunitas Praktisi

Menggerakkan komunitas praktik untuk rekan guru di sekolah dan di wilayahnya. Seorang Guru Penggerak berpartisipasi aktif dalam membuat komunitas belajar untuk para rekan guru baik di sekolah maupun wilayahnya.

 

3.      Menjadi Coach Bagi Guru Lain

Menjadi coach dan mentor bagi rekan guru lain terkait pengembangan pembelajaran di sekolah. Seorang Guru Penggerak juga harus mampu mengembangkan poteni rekan sejawatnya, terutama peningkatan untuk pembelajaran. Guru Penggerak diharapkan juga bisa memantau perkembangan dari rekan guru lain tersebut.

 

4.      Mendorong Kolaborasi Antar Guru

Membuka ruang diskusi positif dan kolaborasi antara guru dan pemangku kepentingan di dalam dan di luar sekolah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Pada peran ini, seorang Guru Penggerak diharapkan mampu memetakan para pemangku kepentingan di sekolah (serta luar sekolah), serta membangun dialog antar para pemangku kepentingan tersebut.


5.      Mewujudkan Kepemimpinan Murid

Mendorong peningkatan kemandirian dan kepemimpinan murid di sekolah. Peran seorang Guru Penggerak berarti membantu para murid ini untuk mandiri dalam belajar, mampu memunculkan motivasi murid untuk belajar, juga mendidik karakter murid di sekolah.


        Dalam menjalankan peran guru penggerak, seorang guru juga harus memiliki nilai-nilai guru penggerak. Nilai menurut Rokeach (dalam Hari, Abdul H. 2015), merupakan keyakinan sebagai standar yang mengarahkan perbuatan dan pengambilan keputusan terhadap objek atau situasi yang sifatnya sangat spesifik. Kehadiran nilai dalam diri seseorang dapat berfungsi sebagai standar bagi seseorang dalam mengambil posisi khusus dalam suatu masalah, sebagai bahan evaluasi dalam membuat keputusan, bahkan hingga berfungsi sebagai motivasi dalam mengarahkan tingkah laku individu dalam kehidupan sehari-hari. Lima nilai dari Guru Penggerak adalah: 

        Mandiri, 

        Reflektif, 

        Kolaboratif, 

        Inovatif, serta 

        Berpihak pada Murid


    Melalui aksi nyata berjudul “Implementasi Peran dan Nilai Guru Penggerak Dalam Mewujudkan Profil Pelajar Pancasila”, saya sebagai calon guru penggerak Angkatan 4 Kabupaten Magelang mencoba untuk mengimplementasikan peran dan nilai guru penggerak dalam kegiatan di sekolah. Melalui implementasi peran dan nilai guru penggerak ini diharapakan dapat mewujudkan profil pelajar Pancasila sebagai visi yang akan dicapai.




B.     Tujuan

        Tujuan dari aksi nyata ini adalah:

1.      Menerapkan peran guru penggerak dalam pembelajaran di sekolah untuk membangun profil pelajar pancasila

2.      Menerapkan nilai guru penggerak dalam pembelajaran di sekolah untuk membangun profil pelajar pancasila

C.    Deskripsi Aksi Nyata

1.      Perencanaan

Pada tahap perencanaan, yang dilakukan adalah:

a.       Merancang kegiatan-kegiatan yang mencerminkan peran guru penggerak, meliputi:                                 1) Memimpin pembelajaran

2) Menggerakkan Komunitas Praktisi

3) Menjadi coach bagi guru lain

4) mendorong kolaborasi antar guru

5) Mewujudkan kepemimpinan murid

b.      Menerapkan nilai-nilai guru penggerak, yang meliputi mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif, berpihak pada murid dalam menjalankan peran sebagai guru penggerak.

c.       Mendokumentasikan setiap kegiatan peran dan nilai guru penggerak


2.      Pelaksanaan

Pelaksanaan aksi nyata implementasi peran dan nilai guru penggerak dalam mewujudkan profil pelajar pancasila ini dilakukan selama kegiatan di SMP Muhammadiyah Tanjung Muntilan Tahun pelajaran 2021/2022. 

 

D.    Hasil Aksi Nyata

1.      Peran Guru Penggerak

a)      Memimpin Pembelajaran

Gambar 2. Guru memimpin pembelajaran berbasis PhET Simulation
(Dokumen Pribadi)

Peran utama guru adalah memimpin pembelajaran. Melalui kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran guru memimpin pembelajaran agar tujuan pembelajaran dapat tersampaikan dan peserta didik dapat menguasai kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Peran memimpin pembelajaran dilaksanakan setiap hari sesuai dengan jadwal pelajaran. Guru mengemas pembelajaran yang menarik sesuai kodrat anak, mengedepankan kemerdekaan belajar demi mewujudkan profil pelajar Pancasila.

 

b)     Menggerakkan Komunitas Praktisi


Gambar 3. Menggerakkan Guru untuk meningkatkan pelayanan kepada peserta didik

(Dokumen Pribadi)


Dalam menggerakkan komunitas praktis, sebagai guru penggerak selaku wakil kepala sekolah urusan kurikulum menggerakkan para guru dalam pembuatan perangkat pembelajaran, seperti RPP dan penilaian. Selain itu juga aktif dalam memberikan informasi dan mengajak para guru untuk mengikuti kegiatan-kegiatan pelatihan dan webinar baik yang diselenggarakan dinas pendidikan maupun pihak lain. Dengan mengikuti kegiatan pelatihan dan webinar diharapkan para guru dapat mengembangkan potensi diri dan wawasan yang berguna untuk pembelajaran di sekolah dan memajukan peserta didik.

 

c)      Menjadi Coach Bagi Guru Lain

Gambar 4. Menjadi coach bagi guru baru dalam praktikum IPA
(Dokumen Pribadi)

Dalam menjalankan peran sebagai coach bagi guru lain kali ini, guru penggerak melatih, membimbing guru baru dalam kegiatan praktikum IPA di kelas. Sebagai guru baru, sering bermasalah dengan manajemen kelas sehingga peserta didik asyik bermain sendiri, suasana kelas ramai, dan tujuan pembelajaran menjadi kurang tersampaikan dengan baik.

Guru penggerak mengajarkan bagaimana memanajemen peserta didik agar dapat kondusif dalam kegiatan praktikum secara berkelompok, bagaimana menjelaskan cara kerja praktikum, dan membimbing kelompok selama praktikum. Melalui peran coach ini, guru baru mendapatkan pengalaman memanajemen kelas dengan baik sehingga peserta didik dapat belajar secara kondusif dan tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik.

 

d)     Mendorong Kolaborasi Antar Guru


Gambar 5. Kolaborasi dengan wali kelas dan waka kesiswaan 

(Dokumen Pribadi)

Berkolaborasi dengan guru selaku wali kelas dan wakil kepala urusan kesiswaan berkaitan dengan pembinaan peserta didik menjelang kegiatan PTM 100% terkait konsep pembelajaran yang akan dijalankan, aturan protocol kesehatan yang akan diterapkan, serta peran serta dukungan seperti apa dari orang tua/wali peserta didik agar PTM 100% dapat berjalan dengan lancar dan aman.

 

e)      Mewujudkan Kepemimpinan Peserta didik


Gambar 6. Mewujudkan kepemimpinan peserta didik dalam kerja kelompok dan presentasi 

(Dokumen Pribadi)


 

Melalui kegiatan berkelompok dan presentasi hasil kerja kelompok, guru mencoba mewujudkan jiwa kepemimpinan peserta didik. Dalam kerja kelompok ditunjuk ketua kelompok, diperlukan pembagian tugas agar tugas dapat terselesaikan dengan baik dan semua terlibat berkontribusi dalam kerja kelompok. Dalam presentasi hasil kerja, diperlukan keberanian,kepercayaan diri, dan juga pembagian tugas penyampaian hasil pekerjaan. Melalui kegiatan kerja kelompok dan presentasi dapat diwujudkan kepemimpinan peserta didik dalam belajar.

   

2.      Nilai-Nilai Guru Penggerak

a.      Mandiri

Gambar 7. Mengikuti Pendidikan Guru Penggerak
(Dokumen pribadi
)


Belajar sepanjang hayat menjadi semangat untuk terus mengembangkan potensi diri. Tersadar oleh kebutuhan diri sendiri dan terdorong oleh kemauan diri sendiri. Mandiri, tanpa menunggu ditunjuk ataupun diperintahkan oleh orang lain. Sebagai guru penggerak, sering mengikuti kegiatan pelatihan, webinar secara mandiri. Beberapa pelatihan yang diikuti adalah pelatihan pengelolaan laboratorium SMP, pelatihan Microsoft 365 level 200, pelatihan media pembelajaran Canva professional, termasuk mengikuti program Calon Guru Penggerak.


b.      Reflektif

Gambar 8. Refleksi pembelajaran
(Dukumen Pribadi)

Mengevaluasi diri, memaknai pengalaman, mencari kekuatan dan kelemahan untuk perbaikan diri. Membuka diri dengan komentar dan kritikan untuk meningkatkan potensi dan kompetensi diri. Refleksi terbaik berasal dari sudut pandang orang lain, dari murid kita sendiri.

  

c.       Kolaboratif


Gambar 9. Kolaborasi merancang perangkat pembelajaran

(Dokumen Pribadi)

Mampu merangkul semua pihak, membangun komunikasi, memahami peran masing-masing dan membangun hubungan kerja yang positif untuk menggapai kepentingan dan tujuan bersama. Berkolaborasi dengan guru senior dalam kegiatan Penilaian Kinerja Guru (PKG), berdiskusi perangkat pembelajaran, saling menilai kekuatan dan kelemahan dalam praktik pembelajaran, sehingga dapat berkolaborasi dalam meningkatkan potensi diri.

 

d.      Inovatif

Gambar 10. Inovasi pembelajaran dengan PhET Simulation
(Dokumen pribadi)

Berani keluar dari kebiasaan. Memunculkan gagasan-gagasan baru dan tepat guna dalam pembelajaran. Berkarya membawa pembelajaran yang lebih menarik dan menyenangkan dengan student centre learning dan sesuai dengan kodrat anak untuk bermain. Berinovasi juga sesuai dengan tuntutan kodrat zaman yang terus berubah, karena perubahan adalah sebuah kepastian.

Dalam pembelajaran, guru tidak hanya mengajarkan pengetahuan saja, tetapi juga keterampilan dan sikap. Dalam pelajaran IPA, keterampilan praktikum seringkali terkendala dengan ketersediaan alat dan bahan. Agar dapat tetap mengajarkan praktikum meski dalam keterbatasan, maka guru berinovasi menggunakan virtual laboratorium, salah satunya PhET Simulations. Melalui PhET Simulations, murid dapat mempraktikkan bagaimana merangkai rangkaian listrik dengan benar, menyelidiki pengaruh besarnya tegangan terhadap kuat arus dan nyala lampu, dll. Dengan inovasi pembelajaran, keterbatasan alat dan bahan tidak menjadi penghalang dalam pembelajaran.

 

e.       Berpihak pada Murid

Berpikir dari pertanyaan:

“Apakah yang murid butuhkan?”,

“Apakah sudah sesuai dengan karakteristik murid?”

“Apakah yang saya lakukan untuk kepentingan murid?”


Gambar 11. Melayani anak dengan hati

(Dokumen Pribadi)

Sebagai guru harus mengutamakan kepentingan perkembangan murid. Segala peran guru yang dimainkan tertuju pada kepentingan murid. Nilai mandiri, reflektif, kolaboratif, dan inovatif yang dilakukan guru sejatinya harus berakar pada Keberpihakan pada kepentingan dan kebutuhan murid. Hal ini sesuai dengan Filosofi Ki Hajar Dewantara "Menghamba pada anak".

 

E.     Refleksi Aksi Nyata

Secara umum, implementasi peran dan nilai guru pengerak dalam mewujudkan profil pelajar pancasila dapat berjalan dengan lancar. Guru dapat mengimplementasikan perannya dalam 1) memimpin pembelajaran, 2) menggerakkan komunitas, 3) menjadi coach bagi guru lain, 4) Mendorong kolaborasi, dan 5) mewujudkan kepemimpinan peserta didik. Dalam menjalankan peranya, guru penggerak jugamenerapkan nilai-nilai guru penggerak, yaitu: mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif, dan berpihak pada peserta didik.

 

F.     Rencana Perbaikan Di Masa Mendatang

Rencana perbaikan di masa mendatang adalah meningkatkan keterampilan dan kompetensi sebagai guru penggerak agar lebih baik lagi dalam menjalankan peran dan nilai-nilai guru penggerak. Dalam peran memimpin pembelajaran, mempelajari lebih banyak pendekatan, model, dan metode pembelajaran agar lebih bervariatif dalam pembelajaran berasaskan kemerdekaan belajar. dalam kolaborasi, lebih banyak merangkul guru dari berbagai mata pelajaran dan memperluas relasi agar lebih banyak yang telibat dalam kolaborasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan komentar anda terhadap blog ini.

  AKSI NYATA MODUL 3.3 PENGELOLAAN PROGRAM YANG BERDAMPAK PADA MURID   JURNAL LITA JURNAL LITERASI dan BERCERITA SEBAGAI PROGRAM MEN...