LAPORAN AKSI NYATA
MODUL 1.2
PERAN DAN NILAI GURU PENGGERAK
IMPLEMENTASI PERAN DAN NILAI GURU PENGGERAK
DALAM MEWUJUDKAN PROFIL PELAJAR PANCASILA
A. Latar Belakang Masalah
Pelaksanaan pendidikan di Indonesia tidak
terlepas dari tujuan pendidikan nasional yang sudah dirumuskan berdasarkan
Pancasila dan undang-undang dasar 1945. Tujuan pendidikan nasional dalam pasal
3 Undang-undang No. 20 Tahun 2003 adalah untuk mengembangkan potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Peran guru sangatlah penting dalam menujudkan tujuan pendidikan nasional. Salah satu tujuan pendidikan yang sedang diangkat saat ini adalah profil pelajar Pancasila. Pelajar Pancasila adalah Pelajar Pancasila adalah pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, dengan enam ciri utama: beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif, sebagaimana tertuang dalam dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2020-2024.
Tujuan pendidikan nasional dan profil pelajar Pancasila tidak akan terwujud tanpa keberadaan guru yang menjalankan peran dan nilai-nilai dalam mendidik generasi penerus bangsa. Melalui program guru penggerak, pemerintah lebih menanamkan akan peran serta nilai-nilai guru penggerak dalam mewujudkan profil pelajar Pancasila. Terdapat 5 butir peran dan nilai dari seorang Guru Penggerak (Modul 1.2 Nilai dan Peran Guru Penggerak) yaitu sebagai berikut:
Gambar 1. Peran dan Nilai Guru Penggerak
(Dokumen pribadi)
1.
Menjadi
Pemimpin Pembelajaran
Menjadi pemimpin pembelajaran yang mendorong wellbeing
ekosistem pendidikan sekolah. Mari kita lihat terlebih dahulu kata pemimpin
pembelajaran. Pemimpin Pembelajaran berarti seorang Guru Penggerak menjadi
seorang pemimpin yang menitikberatkan pada komponen yang terkait erat dengan
pembelajaran, seperti kurikulum, proses belajar mengajar, asesmen, pengembangan
guru serta komunitas sekolah, dll. Pemimpin pembelajaran yang mendorong wellbeing
berpihak pada murid. Jadi seorang Guru Penggerak diharapkan mampu berperan
sebagai pemimpin yang berorientasi pada murid, dengan mendukung tumbuh-kembang
murid.
2.
Menggerakkan
Komunitas Praktisi
Menggerakkan komunitas praktik untuk rekan guru di
sekolah dan di wilayahnya. Seorang Guru Penggerak berpartisipasi aktif dalam membuat
komunitas belajar untuk para rekan guru baik di sekolah maupun wilayahnya.
3.
Menjadi
Coach Bagi Guru Lain
Menjadi coach dan mentor bagi rekan guru lain terkait
pengembangan pembelajaran di sekolah. Seorang Guru Penggerak juga harus mampu mengembangkan
poteni rekan sejawatnya, terutama peningkatan untuk pembelajaran. Guru
Penggerak diharapkan juga bisa memantau perkembangan dari rekan guru lain
tersebut.
4.
Mendorong
Kolaborasi Antar Guru
Membuka ruang diskusi positif dan kolaborasi antara guru
dan pemangku kepentingan di dalam dan di luar sekolah untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran. Pada peran ini, seorang Guru Penggerak diharapkan mampu
memetakan para pemangku kepentingan di sekolah (serta luar sekolah), serta
membangun dialog antar para pemangku kepentingan tersebut.
5.
Mewujudkan
Kepemimpinan Murid
Mendorong peningkatan kemandirian dan kepemimpinan murid di sekolah. Peran seorang Guru Penggerak berarti membantu para murid ini untuk mandiri dalam belajar, mampu memunculkan motivasi murid untuk belajar, juga mendidik karakter murid di sekolah.
Dalam menjalankan peran guru penggerak, seorang guru juga harus memiliki nilai-nilai guru penggerak. Nilai menurut Rokeach (dalam Hari, Abdul H. 2015), merupakan keyakinan sebagai standar yang mengarahkan perbuatan dan pengambilan keputusan terhadap objek atau situasi yang sifatnya sangat spesifik. Kehadiran nilai dalam diri seseorang dapat berfungsi sebagai standar bagi seseorang dalam mengambil posisi khusus dalam suatu masalah, sebagai bahan evaluasi dalam membuat keputusan, bahkan hingga berfungsi sebagai motivasi dalam mengarahkan tingkah laku individu dalam kehidupan sehari-hari. Lima nilai dari Guru Penggerak adalah:
Mandiri,
Reflektif,
Kolaboratif,
Inovatif, serta
Berpihak pada Murid
Melalui aksi nyata berjudul “Implementasi Peran dan Nilai Guru Penggerak Dalam Mewujudkan Profil Pelajar Pancasila”, saya sebagai calon guru penggerak Angkatan 4 Kabupaten Magelang mencoba untuk mengimplementasikan peran dan nilai guru penggerak dalam kegiatan di sekolah. Melalui implementasi peran dan nilai guru penggerak ini diharapakan dapat mewujudkan profil pelajar Pancasila sebagai visi yang akan dicapai.
B. Tujuan
Tujuan dari aksi nyata
ini adalah:
1. Menerapkan
peran guru penggerak dalam pembelajaran di sekolah untuk membangun profil
pelajar pancasila
2. Menerapkan nilai guru penggerak dalam pembelajaran di sekolah untuk membangun profil pelajar pancasila
C. Deskripsi
Aksi Nyata
1. Perencanaan
Pada
tahap perencanaan, yang dilakukan adalah:
a. Merancang
kegiatan-kegiatan yang mencerminkan peran guru penggerak, meliputi: 1) Memimpin pembelajaran
2) Menggerakkan Komunitas Praktisi
3) Menjadi coach bagi guru lain
4) mendorong kolaborasi antar guru
5) Mewujudkan kepemimpinan murid
b. Menerapkan
nilai-nilai guru penggerak, yang meliputi mandiri, reflektif, kolaboratif,
inovatif, berpihak pada murid dalam menjalankan peran sebagai guru penggerak.
c. Mendokumentasikan
setiap kegiatan peran dan nilai guru penggerak
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan aksi nyata implementasi peran dan nilai guru penggerak dalam mewujudkan profil pelajar pancasila ini dilakukan selama kegiatan di SMP Muhammadiyah Tanjung Muntilan Tahun pelajaran 2021/2022.
D. Hasil
Aksi Nyata
1. Peran
Guru Penggerak
a) Memimpin Pembelajaran
Peran utama guru adalah memimpin pembelajaran. Melalui
kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran guru memimpin
pembelajaran agar tujuan pembelajaran dapat tersampaikan dan peserta didik dapat
menguasai kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Peran memimpin
pembelajaran dilaksanakan setiap hari sesuai dengan jadwal pelajaran. Guru
mengemas pembelajaran yang menarik sesuai kodrat anak, mengedepankan
kemerdekaan belajar demi mewujudkan profil pelajar Pancasila.
b) Menggerakkan
Komunitas Praktisi
Gambar 3. Menggerakkan Guru untuk meningkatkan
pelayanan kepada peserta didik
(Dokumen Pribadi)
Dalam menggerakkan komunitas praktis, sebagai guru
penggerak selaku wakil kepala sekolah urusan kurikulum menggerakkan para guru
dalam pembuatan perangkat pembelajaran, seperti RPP dan penilaian. Selain itu
juga aktif dalam memberikan informasi dan mengajak para guru untuk mengikuti
kegiatan-kegiatan pelatihan dan webinar baik yang diselenggarakan dinas
pendidikan maupun pihak lain. Dengan mengikuti kegiatan pelatihan dan webinar
diharapkan para guru dapat mengembangkan potensi diri dan wawasan yang berguna
untuk pembelajaran di sekolah dan memajukan peserta didik.
c)
Menjadi Coach Bagi Guru Lain
Dalam menjalankan
peran sebagai coach bagi guru lain kali ini, guru penggerak melatih, membimbing
guru baru dalam kegiatan praktikum IPA di kelas. Sebagai guru baru, sering
bermasalah dengan manajemen kelas sehingga peserta didik asyik bermain sendiri,
suasana kelas ramai, dan tujuan pembelajaran menjadi kurang tersampaikan dengan
baik.
Guru penggerak
mengajarkan bagaimana memanajemen peserta didik agar dapat kondusif dalam
kegiatan praktikum secara berkelompok, bagaimana menjelaskan cara kerja
praktikum, dan membimbing kelompok selama praktikum. Melalui peran coach ini,
guru baru mendapatkan pengalaman memanajemen kelas dengan baik sehingga peserta
didik dapat belajar secara kondusif dan tujuan pembelajaran dapat tercapai
dengan baik.
d) Mendorong
Kolaborasi Antar Guru
Gambar 5. Kolaborasi dengan wali kelas dan waka kesiswaan
(Dokumen Pribadi)
Berkolaborasi dengan guru selaku wali kelas dan wakil
kepala urusan kesiswaan berkaitan dengan pembinaan peserta didik menjelang
kegiatan PTM 100% terkait konsep pembelajaran yang akan dijalankan, aturan
protocol kesehatan yang akan diterapkan, serta peran serta dukungan seperti apa
dari orang tua/wali peserta didik agar PTM 100% dapat berjalan dengan lancar
dan aman.
e) Mewujudkan
Kepemimpinan Peserta didik
(Dokumen Pribadi)
Melalui kegiatan berkelompok dan presentasi hasil kerja
kelompok, guru mencoba mewujudkan jiwa kepemimpinan peserta didik. Dalam kerja
kelompok ditunjuk ketua kelompok, diperlukan pembagian tugas agar tugas dapat
terselesaikan dengan baik dan semua terlibat berkontribusi dalam kerja
kelompok. Dalam presentasi hasil kerja, diperlukan keberanian,kepercayaan diri,
dan juga pembagian tugas penyampaian hasil pekerjaan. Melalui kegiatan kerja
kelompok dan presentasi dapat diwujudkan kepemimpinan peserta didik dalam
belajar.
2. Nilai-Nilai
Guru Penggerak
a. Mandiri
Gambar 7. Mengikuti Pendidikan Guru Penggerak
(Dokumen pribadi)
Belajar sepanjang hayat menjadi semangat untuk terus mengembangkan
potensi diri. Tersadar oleh kebutuhan diri sendiri dan terdorong oleh kemauan
diri sendiri. Mandiri, tanpa menunggu ditunjuk ataupun diperintahkan oleh orang
lain. Sebagai guru penggerak, sering mengikuti kegiatan pelatihan, webinar
secara mandiri. Beberapa pelatihan yang diikuti adalah pelatihan pengelolaan
laboratorium SMP, pelatihan Microsoft 365 level 200, pelatihan media
pembelajaran Canva professional, termasuk mengikuti program Calon Guru
Penggerak.
b. Reflektif
Gambar 8. Refleksi pembelajaran
(Dukumen Pribadi)
Mengevaluasi diri, memaknai pengalaman, mencari
kekuatan dan kelemahan untuk perbaikan diri. Membuka diri dengan komentar dan kritikan untuk meningkatkan potensi dan kompetensi diri. Refleksi terbaik berasal dari sudut
pandang orang lain, dari murid kita sendiri.
c. Kolaboratif
Gambar 9. Kolaborasi merancang perangkat pembelajaran
(Dokumen Pribadi)
Mampu
merangkul semua pihak,
membangun komunikasi, memahami peran masing-masing dan membangun hubungan kerja
yang positif untuk menggapai kepentingan dan tujuan bersama. Berkolaborasi
dengan guru senior dalam kegiatan Penilaian Kinerja Guru (PKG), berdiskusi
perangkat pembelajaran, saling menilai kekuatan dan kelemahan dalam praktik
pembelajaran, sehingga dapat berkolaborasi dalam meningkatkan potensi diri.
d. Inovatif
Gambar 10. Inovasi pembelajaran dengan PhET Simulation
(Dokumen pribadi)
Berani
keluar dari kebiasaan. Memunculkan gagasan-gagasan baru dan tepat guna dalam
pembelajaran. Berkarya membawa pembelajaran yang lebih menarik dan menyenangkan
dengan student centre learning dan sesuai dengan kodrat anak untuk bermain.
Berinovasi juga sesuai dengan tuntutan kodrat zaman yang terus berubah, karena
perubahan adalah sebuah kepastian.
Dalam
pembelajaran, guru tidak hanya mengajarkan pengetahuan saja, tetapi juga
keterampilan dan sikap. Dalam pelajaran IPA, keterampilan praktikum seringkali
terkendala dengan ketersediaan alat dan bahan. Agar dapat tetap mengajarkan
praktikum meski dalam keterbatasan, maka guru berinovasi menggunakan virtual
laboratorium, salah satunya PhET Simulations. Melalui PhET Simulations,
murid dapat mempraktikkan bagaimana merangkai rangkaian listrik dengan benar,
menyelidiki pengaruh besarnya tegangan terhadap kuat arus dan nyala lampu, dll.
Dengan inovasi pembelajaran, keterbatasan alat dan bahan tidak menjadi
penghalang dalam pembelajaran.
e. Berpihak
pada Murid
Berpikir dari pertanyaan:
“Apakah yang murid butuhkan?”,
“Apakah sudah sesuai dengan
karakteristik murid?”
“Apakah yang saya lakukan untuk kepentingan
murid?”
Gambar 11. Melayani anak dengan hati
(Dokumen Pribadi)
Sebagai guru harus mengutamakan
kepentingan perkembangan murid. Segala peran guru yang dimainkan tertuju pada
kepentingan murid. Nilai mandiri, reflektif, kolaboratif, dan inovatif yang
dilakukan guru sejatinya harus berakar pada Keberpihakan pada kepentingan dan
kebutuhan murid. Hal ini sesuai dengan Filosofi Ki Hajar Dewantara
"Menghamba pada anak".
E. Refleksi
Aksi Nyata
Secara
umum, implementasi peran dan nilai guru pengerak dalam mewujudkan profil
pelajar pancasila dapat berjalan dengan lancar. Guru dapat mengimplementasikan
perannya dalam 1) memimpin pembelajaran, 2) menggerakkan komunitas, 3) menjadi
coach bagi guru lain, 4) Mendorong kolaborasi, dan 5) mewujudkan kepemimpinan
peserta didik. Dalam menjalankan peranya, guru penggerak jugamenerapkan
nilai-nilai guru penggerak, yaitu: mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif,
dan berpihak pada peserta didik.
F. Rencana
Perbaikan Di Masa Mendatang
Rencana perbaikan
di masa mendatang adalah meningkatkan keterampilan dan kompetensi sebagai guru
penggerak agar lebih baik lagi dalam menjalankan peran dan nilai-nilai guru
penggerak. Dalam peran memimpin pembelajaran, mempelajari lebih banyak
pendekatan, model, dan metode pembelajaran agar lebih bervariatif dalam
pembelajaran berasaskan kemerdekaan belajar. dalam kolaborasi, lebih banyak
merangkul guru dari berbagai mata pelajaran dan memperluas relasi agar lebih
banyak yang telibat dalam kolaborasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan komentar anda terhadap blog ini.